Saturday, January 26, 2013

Kesalahan yang pernah dilakukan Nabi dan Rasul

Para nabi merupakan orang yang diberi wahyu (ajaran Islam yang mengandungi peraturan tertentu) oleh Allah S.W.T sebagai panduan hidup dirinya sendiri, Rasul adalah nabi yang diperintahkan oleh Allah S.W.T untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada manusia sejagat pada zamannya. Tugas utama Nabi dan Rasul adalah pembawa khabar gembira bagi umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajarannya berupa kebagagiaan Surga dan sebagai pemberi peringatan bagi umatnya yang membangkang terhadap ajaran-ajarannya berupa siksa di Neraka nantinya. Meski Nabi dan Rasul itu di jaga oleh Allah dari dosa, nabi pun pernah melakukan kesalahan/kealpaan/kekhilafan, antara lain :

Kesalahan nabi Musa saat berguru kepada nabi Kidir. Nabi Musa kurang bersabar dalam menerima ilmu dari nabi Kidir hingga 3 kali melakukan kesalahan yang sama, sehingga nabi Kidirpun akhirnya meninggalkan nabi Musa.

Kesalahan nabi Yunus, kurang sabarnya dalam berdakwah dalam membimbing kaumnya. Dalam dakwahnya tidak satupun kaumnya yang mau mengikuti ajaran nabi Yunus sehingga nabi Yunus putus asa dengan meninggalkan kaumnya… Kesalahan nabi Yunus ini harus ditebus berupa ujian dari Allah, ditelannya nabi Yunus dalam perut ikan Paus selama beberapa hari hingga akhirnya dimuntahkan ke daratan…agar kembali lagi berdakwah kepada kaumnya, yaitu kaum Niwana. Ternyata kaum nabi Yunus sangat merasa kehilangan dengan perginya nabi Yunus dan akhirnya seluruh penduduk Niwana kembali mengikuti ajaran nabi Yunus.

Kesalahan yang dilakukan Rasul 

Muhammad SAW
Saat beliau berjanji kepada umatnya yang menanyakan berapa tahun pemuda-pemuda Kahfi ditidurkan Allah…didalam goa dan Rasul begitu yakin bahwa keesokan harinya pasti Allah memberi tahu Rasul lewat turunnya wahyu melalui malaikat Jibril. Kesalahan Rasul ini, Allah langsung menegurnya, Allah Berfirman :





"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi", (QS. Al-Kahfi [18]: 23)







"kecuali (dengan menyebut): Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini". (QS. Al-Kahfi [18]: 24)

Kesalahan Rasulullah Muhammad yang lain adalah saat berjanji pada istri-istrinya (akibat saling cemburu istri yang satu dengan yang lain) bahwa Rasul berjanji selamanya tidak akan minum madu. Kesalahan ini, Allah langsung menegurnya lewat turunnya surah yaitu : 









"Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS.At-Tahrim [66]: 1) 




"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS.At-Tahrim [66]: 2)










"Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS.At-Tahrim [66]: 3)










"Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula" (QS.At-Tahrim [66]: 4)








"Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula" (QS.At-Tahrim [66]: 5)

Diriku, dirimu dan diri kita semua (yang merasa sebagai manusia) tidak akan pernah luput dari yang namanya “dosa”. Manusia hanyalah makhluk yang lemah, sebagai hamba yang dhoif, yang sering berbuat khilaf dan salah, yang sering lalai dan lalai lagi. Manusia bukanlah malaikat atau seorang nabi yang selalu mentaati dan tunduk patuh terhadap apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Nabi dan Rasulpun dalam dakwahnya penuh denga ujian-ujian dan cobaan-cocaan, seperti antara lainyang dialami oleh:

Nabi Ibrahim A.S
Dalam dakwahnya, hanya sedikit umatnya yang mengikuti ajarannya. Mereka masih menyembah ajaran nenek moyangnya (termasuk ayah kandung nabi Ibrahim) yang masih menyembah berhala-berhala. Disaat seluruh penduduk pergi keluar kota, saat itulah kesempatan nabi Ibrahim untuk menghancurkan semua berkala-berhala kecuali satu berhala yang dibiarkan utuh. Pagi harinya penduduk dan raja Namrud menenuka seluruh berhala berantakan dan diputuskan nabi Ibrahim sebagai pelakunya harus dihukum dengan “dibakar hidup-hidup” Atas izin Allah SWT, maka selamatlah nabi Ibrahim dari amukan si jago merah. Allah berfirman,




Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. (QS. Al-Anbiyaa [21]: ayat 69)

Nabi Ayub A.S
Nabi ayub adalah nabi yang paling bersabar dalam menjalani kehidupannya. Nabi yang suka berinfaq dan sadakah kepada rakyat yang tidak mampu.Cobaan-cobaan yang dialami nabi Ayub luar biasa beratnya namun “hati”nya tetap bertaqwa, beriman dan beramal shalih berupa:
  • Dicoba oleh Allah dengan habis seluruh harta kekayaannya, tapi nabi Ayub tetap pada keimanannya kepada Allah SWT.
  • Dicoba dengan habis (meninggal) seluruh anak-anaknya ditimpa bencana alam, nabi dan istrinya tetap sabar dan tabah menghadapinya.
  • Dicoba oleh Allah dengan penyakit kulit yang amat sangat parah beberapa tahun lamanya, nabi tetap pada kesabarannya tetap pada ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Akhirnya ujian demi ujian berhasil dilaluinya, nabi dikembalikan seperti semula, sehat wal afiat, berkumpul lagi dengan istrinya dan melahirkan putra-putrinya dengan jumlah yang sama ketika sebelum diuji Allah SWT. Hartanya dikembalikan Allah bahkan berlebih. Inilah buah dari ketaqwaan dan kesabaran yang dialami nabi Ayub A.S.

Nabi Nuh a.s
Ratusan tahun nabi Nuh berdakwah dan hanya sedikit didapati umatnya yang beriman, nabi Nuh disuruh Allah SWT untuk membuat kapal dan dipersilahkan hamba-hamba yang beriman untuk ikut dalam kapal sebelum akhirnya seluruh umatnya yang kafir ditenggelamkan oleh Allah SWT termasuk istri dan anak laki-lakinya.
Dan masih banyak lagi ujian-ujian yang dialami oleh nabi-nabi yang lain.

Dosa yang berulang-ulang yang seseorang lakukan telah membuat hatinya resah dan gelisah…, lalu apa kira-kira yang bisa dia lakukan untuk mengatasi dan menghilangkan beban dosa tersebut?

Rasullullah bersabda,
“Setiap anak adam pasti pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas)

Di antara hal yang memperkuat akan wajibnya taubat/memohon ampun agar dilakukan secara kontinyu dan secepat mungkin adalah bahwa manusia manapun tidak akan pernah lepas dari kekurangan/ kesalahan, namun setiap makhluk bertingkat-tingkat dalam kekurangan tersebut sesuai dengan takdirnya masing-masing. Dan hal itu akan ditutupi Allah SWT dengan adanya taubat.

Ya, itulah solusi yang “cerdas” bagi siapa saja yang pernah melakukan dosa besar, melanggar larangan Allah SWT, tidak ada solusi lain kecuali hanya dengan bertaubat kepada Allah SWT.

Tugas utama Nabi dan Rasul adalah pembawa khabar gembira bagi umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajarannya berupa kebagagiaan Surga dan sebagai pemberi peringatan bagi umatnya yang membangkang terhadap ajaran-ajarannya berupa siksa di Neraka nantinya.

Allah berfirman,










“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri” (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

Siapa yang tidak ingin disukai, siapa yang tidak ingin dicintai dan disayangi oleh Allah yang Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Kaya, Maha Penyayang, Maha Pengampun? Hanya orang-orang yang kurang waras aja yang menjawab “tidak!”.

Sedangkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beriman ini masih sehat jasmani-ruhani. Alhamdulillah Allah masih memberikan kepada kita kekuatan akal untuk berpikir jalan mana yang harus kita tempuh, Allah masih memberikan kepada kita kekuatan iman untuk terus memperbaiki diri, untuk terus meningkatkan kualitas diri.

Alangkah ruginya manusia jika menyia-nyiakan kesempatan waktu hidup didunia ini untuk selalu berbuat yang lebih baik dan lebih baik lagi. Alangkah bangkrutnya manusia (yang hatinya masih kotor ini) jika masih saja memberikan kesempatan pada nasfunya untuk berleha-leha, untuk menunda-nunda bertaubat, untuk menunda-nunda memperbaiki diri.

Wahai saudaraku yang dirahmati Allah, jangan menunda-nunda untuk bertaubat, kita harus segera bertaubat sekarang…. detik ini juga…, kapan lagi…selagi nyawa masih melekat dibadan.

Di antara hal yang memperkuat akan wajibnya seseorang untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT agar dilakukan secara kontinyu dan secepat mungkin adalah bahwa manusia manapun tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa. Namun setiap manusia bertingkat-tingkat dalam kesalahan dan dosa-dosa yang pernah dilakukan sesuai dengan takdirnya masing-masing, dan hal itu insya Allah bisa dihapus atau ditutupi dengan bertaubat kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW sendiri, manusia yang paling sempurna diantara seluruh makhluk ciptaan Allah SAW yang sudah dijamin masuk Surga tanpa hisab, beliau setiap hari selalu memohon ampun / beristighfar kepada Allah SWT minimal 100 kali dalam sehari.

Sudahkah kita sebagai manusia biasa ini melakukan apa yang sudah Rasulullah Muhammad SAW contohkan kepada umatnya untuk selalu beristighfar minimal 100 kali dalam sehari?

Rasulullah bersabda,
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” (H.R. Bukhari)

Sesuai dengan hadits Rasullullah tersebut diatas, maka marilah wahai hamba-hamba Allah untuk bersegera melakukan taubat kepada Allah SWT yang dengan taubat ini akan mensucikan jiwa dari segala kotoran-kotorannya dan membersihkan hati dari segala kotoran hati. Karena dosa-dosa adalah karat yang akan terus menempel dan melekat pada hati dan penghalang dari segala hal yang dicintai Allah SWT. Karat-karat itu kalau dibiarkan akan menghitam dan mengeras bagaikan batu dan karat-karat itu hanya bisa dibersihkan dengan beristighfar ataupun memohon ampun langsung kepada Allah SWT.

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT untuk selalu beristighfar dan bertaubat yang hukumnya “wajib” bagi setiap muslim…, siapapun dan dimanapun dia berada dan tidak bisa ditawar-tawar maupun ditunda-tunda lagi.

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan dosa, maka akan terjadi bintik hitam didalam hatinya. Jika ia bertaubat dan melepaskan dosa tersebut serta beristighfar, maka hatinya akan dibersihkan. Namun, jika ia menambah dosanya, maka bintik hitam tersebutpun akan bertambah hingga menutupi hatinya” (H.R.Bukhari)

*) Sumber : qurandansunnahquran.com

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank

Terima Kasih telah membaca artikel/puisi tentang Kesalahan yang pernah dilakukan Nabi dan Rasul dan anda bisa menemukan artikel Kesalahan yang pernah dilakukan Nabi dan Rasul ini dengan url https://cinikironk.blogspot.com/2013/01/kesalahan-yang-pernah-dilakukan-nabi.html, sebelum anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Kesalahan yang pernah dilakukan Nabi dan Rasul ini sebaiknya lupa untuk membaca halaman tentang Peraturan HAK CIPTA(Copyright) dari blog ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman anda, dan jika berkenan jangan lupa untuk meletakkan link Kesalahan yang pernah dilakukan Nabi dan Rasul sumbernya.

smile TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA smile

0 komentar :

Post a Comment


 
TOP