Sunday, February 24, 2013

Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia

Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia
Tak terasa sudah kemerdekaan Indonesia telah sampai pada umurnya yang sudah cukup tua, 68 dalam usia renta jika diukur dari segi umur manusia, perjalanan panjang ini bagai memutar balik waktu seakan baru kemarin saat presiden kita Bapak Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta mengumandangkan proklamasi atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Peristiwa ini tentulah tidak lepas dari peran pemuda-pemudi Indonesia, yang lebih dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok, yakni peristiwa penculikan kedua tokoh bersejarah kita ini merupakan wujud perjuangan dan kebangkitan jiwa pemuda untuk memerdekakan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Sekilas tercermin dari kisah di atas, terbayang kisah sumpah pemuda yang terjadi beberapa tahun silam, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sungguh kisah yang membuat nama kepemudaan di Indonesia menanjak.
"Kami poetera dan poeteri Indonesia,"
"Mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia."
"Kami poetera dan poeteri Indonesia,"

"Mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia."
"Kami poetera dan poeteri Indonesia,"

"Mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."
Hasil perjuangan para pemuda kita yang wajib diacungi jempol, kegigihan mereka dan perjuangan mereka mati-matian membela tanah air dalam gelimang darah dan air mata.

Era globalisasi yang ditandai dengan masuknya nilai-nilai bangsa lain sedikit tidaknya merubah nilai-nilai kepemudaan yang ada di Indonesia, sekarang ini kepemudaan di Indonesia sangat kental hubungannya dengan globalisasi bahkan globalisasipun sudah jadi bagian hidup para pemuda-pemudi di Indonesia saat ini, pergeseran makna kepemudaan pun sangat terasa saat efek-efek dari globalisasi ini merasuk kedalam nadi para pemuda, segala segi menjadi lini masuknya globalisasi, dari gaya hidup (Life Style) sampai pada teknologi, meski di akui bahwa dampak dari globalisasi ada positifnya, pemuda-pemudi bangsa Indonesia seakan kehilangan jati diri sebagai pemuda-pemudi yang dialiri darah Pancasila, dimana Pancasila itu sendiri mengajarkan kita 5 hal pokok yakni
  1. Ketuhanan yang maha Esa, 
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,  
  3. Persatuan Indonesia, 
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan terakhir 
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dimana keberadaan denyut pancasila dalam diri kita para pemuda-pemudi bangsa Indonesia? makna itu seakan telah tenggelam, ataukah sudah terlupakan? sia-sia rasanya tiap hari senin dikumandangkan teks Pancasila namun tak satupun maknanya tersimpan dalam ingatan pemuda-pemudi kita, sungguh kisah yang sangat miris jika kita menengok kembali simbah darah para pejuang kita dimasa lampau, yang rela terenggut nyawa dan sanak saudaranya.

Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia
Makna Pancasila yang sangat bergeser dalam kepemudaan di Indonesia mungkin tercermin dalam sila ke  dan ke 5, dimana dalam era globalisasi persatuan Indonesia seakan terpecah kembali, peristiwa Timor Timor (Timor leste) dan pemberontakan-pemberontakan di beberapa provinsi di sulawesi selatan seakan marak dengan makna kesenjangan keadilan dan persatuan, bagaimana peran pemuda kita dalam perjalanan sejarah yang mencerai-beraikan Indonesia saat itu? "Berbangsa satu bangsa Indonesia" kalimat yang seakan terlupakan oleh para pemuda kita saat ini.



Era globalisasi seakan menjerumuskan sebagian besar pemuda-pemudi kita ke dalam lembah kealpaan tentang makna bersejarah, makna kemerdekaan yang telah sekian lama dikecap seakan sirna bagai terpaan ombak terhapus dan tiada jejak, perlahan namun pasti efek globalisasi ini merasuk semakin dalam bagai kanker ganas yang menggerogoti jiwa kepemudaan di Indonesia, saatnya kita peduli akan nasib bangsa dimana masa depan bangsa kita harus diperjuangkan oleh para pemuda-pemudi di Indonesia. Kita tentu tidak boleh tinggal diam melihat tingkah polah pemuda-pemudi kita, dan tentunya pemberdayaan pemuda yang harus di emban oleh kita semua adalah kunci kesuksesan bangsa Indonesia itu sendiri.

Membangkitkan kembali darah Pancasila dalam diri pemuda bukanlah hal yang simpel dan wacana belaka, ini adalah tanggung jawab yang harus diemban pemerintah dan segenap masyarakat bangsa Indonesia, demi kelangsungan makna kepemudaan yang tetap berpegang teguh pada Pancasila, UUD, dan Sumpah Pemuda yang diperjuangkan dengan darah dan air mata, pemuda adalah identitas bangsa ini, penerus generasi dalam lingkup regenerasi pemimpin, baik dalam memimpin rumah tangga bahkan sampai pada generasi muda pemimpin bangsa, karena sudah di anggap perlu bahwa pemerintah haruslah memberikan solusi guna membangun dan menyelamatkan pemuda-pemuda di Indonesia, baik dalam hal pembuatan lembaga-lembaga kepemudaan, ataupun pengembangan watak dan jiwa kepemudaan yang nantinya akan berimbas pada bangsa Indonesia itu sendiri, singkirkan segala keterbatasan mulai dari gender sampai pada rasis, agar bangsa Indonesia punya visi dan misi kedepan yang lebih baik dalam lingkup kepemudaan, serta yang tak kalah pentingnya, pembenahan moral bangsa (kepemudaan) yang kian terpuruk oleh efek globalisasi yang tentunya akan menjadi tantangan berat bagi kita bersama.

Berkibarlah benderaku, Bentangkan sayap Garudaku, Berkibar dan terbanglah di tiap sanubari Putra-putri bangsa ini.

Artikel Rujukan : sumpahpemuda.org/, www.profil.web.id , tendean.blogspot.com

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank

Terima Kasih telah membaca artikel/puisi tentang Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia dan anda bisa menemukan artikel Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia ini dengan url https://cinikironk.blogspot.com/2013/02/melirik-pancasila-globalisasi-dan-kepemudaan-Indonesia.html, sebelum anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia ini sebaiknya lupa untuk membaca halaman tentang Peraturan HAK CIPTA(Copyright) dari blog ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman anda, dan jika berkenan jangan lupa untuk meletakkan link Melirik Pancasila, Globalisasi dan Kepemudaan Indonesia sumbernya.

smile TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA smile

0 komentar :

Post a Comment


 
TOP