Friday, March 8, 2013

Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2]

Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2]
Rumah tangga Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra
Dalam suatu kisah menceriterakan tentang keadaan rumah tanggal Ali bin Abi Thalib yang hidup miskin dan serba kekurangan setelah menikah dengan Fatimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai anakku bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik wanita adalah yang bermanfaat bagi keluarganya”. Itulah jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Fatimah mengadukan keadaan keluarganya.

Suatu ketika, Rasulullah keluar dari rumah Fatimah dengan tanda-tanda kemarahan di wajahnya. Padahal beliau baru saja sampai di rumah Fatimah. Sikap itu sebagai reaksi beliau atas penampilan anaknya yang mengenakan giwang dan rantai terbuat dari perak, serta selot pintu rumah yang terbuat dari bahan sejenis perak. Karena memahami sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Fatimah segera mencopot perhiasan dan selot pintu dan menyerahkannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata. :
“Jadikanlah semua ini di jalan Allah, ya ayahku”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat terharu, dan bersabda “Sungguh kamu telah melakukannya, wahai anakku. Ketahuilah, dunia ini bukan untuk Muhammad dan keluarganya. Seandainya dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, tak akan ada orang kafir diberi minum setetespun”.

Bukannya Ali bin Abi Thalib tidak mau menyediakan seorang pembantu untuk isterinya tetapi memang keadaan kefakiranlah yang sedemikian rupa. Ali bin Abi Thalib pun cukup memaklumi isterinya yang setiap hari menguruskan anak-anak, memasak, membasuh dan menggiling tepung, dan yang lebih memenatkan lagi bila terpaksa mengambil air melalui jalan yang berbatu-batu jauhnya sehingga kelihatan tanda di bahu kiri dan kanannya. Suami mana yang tidak sayang kepada isterinya. Pada suatu ketika bila Ali bin Abi Thalib berada di rumah turut menyinsing lengan membantu istrinya menggiling tepung di dapur. “Terima kasih suamiku,” bisik Fatimah kepada suaminya. Usaha sekecil itu, di celah-celah kesibukan sudah cukup berkesan dalam membelai perasaan seorang isteri.

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank 

Terima Kasih telah membaca artikel/puisi tentang Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2] dan anda bisa menemukan artikel Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2] ini dengan url https://cinikironk.blogspot.com/2013/03/kisah-cinta-ali-bin-abi-thalib-dan-fatimah-az-zahra-2.html, sebelum anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2] ini sebaiknya lupa untuk membaca halaman tentang Peraturan HAK CIPTA(Copyright) dari blog ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman anda, dan jika berkenan jangan lupa untuk meletakkan link Kisah Cinta Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Az-Zahra [2] sumbernya.

smile TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA smile

2 komentar :


 
TOP