Tuesday, June 11, 2013
Dilema Adipura dan pahlawannya [Petugas Kebersihan]

Dilema Adipura dan pahlawannya [Petugas Kebersihan]

Dilema Adipura dan pahlawannya [Petugas Kebersihan]
Selasa (11/06/2013), Piala Adipura untuk pertama kalinya hadir di Kabupaten Maros setelah mendarat di bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros. Piala ini kemudian dibawa oleh Bupati Maros yang didampingi istrinya disambut bagaikan pahlawan di terminal kedatangan bandara. Ratusan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkup Pemerintah kabupaten Maros pun telah siap siaga menunggui piala tersebut sejak pukul 08.00 pagi. Mereka rela berlama lama menanti hingga akhirnya Bupati pun mendarat, suasana bahagia dan haru juga menyelimuti prosesi penjemputan piala Adipura yang merupakan kejadian yang pertama kali dalam sejarah kabupaten Maros menerima piala Adipura dalam kategori kecil, Arak-arakan ini berjalan dari Bandara Internasional Hasanuddin dan berakhir di depan kantor Bupati Maros.

Dilema Adipura dan pahlawannya [Petugas Kebersihan]
Foto oleh Adnan
Sungguh berita yang sangat menggembirakan, berbagai ucapan bahagia dan haru pun terlihat diberbagai sosial media, facebook, twitter dan berbagai media lainnya, namun ingatkah kita akan pahlawannya? mungkin hanya secibir orang yang meliriknya ataupun memikirkan jerih payah perjuangannya memperebutkan piala Adipura ini, siapa dia? dialah tukang bersih-bersih jalan yang tiap harinya bergelut dengan sampah di kabupaten Maros, mereka terkadang tidak terpikirkan oleh banyak orang bahwa mereka itulah pahlawan Adipura kita yang terlupakan, meskipun mereka mendapat gaji dari membersihkan kota tentu tersemat dalam hati kecil mereka bahwa kota yang bersih adalah impian setiap orang, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Sebut saja Pak Karto (inisial) beliau sangat menyayangkan kesadaran kita tentang kebersihan sangatlah kurang, masih saja banyak orang yang membuang sampah seenaknya dan terkadang mengabaikan/cuek terhadap tempat pembuangan sampah yang disediakan pemerintah.

Dilema Adipura dan pahlawannya [Petugas Kebersihan]
Tangis hau ibu ini pun terlihat dan sempat terrekam kamera salah seorang wartawan media massa karena untuk pertama kalinya piala yang jadi perebutan kabupaten/kota di Indonesia ini sempat mendarat di Kabupaten Maros, tangis haru nan bahagia ini adalah wujud rasa syukur masyarakat terhadap keberhasilan pemerintah dalam menggalakkan kota/kabupaten yang bersih, namun ini bukanlah akhir dari perjuangan menggalakkan kebersihan di kabupaten Maros, Adipura tetap menjadi milik Petugas kebersihan yang selalu lebih Dahulu membersihkan halaman rumahku sementara aku masih Pulas dalam tidurku. Berapa banyak yang sepertiku?, tutur seorang dosen YAPIM Kabupaten Maros (uak sena) dalam status facebooknya.

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
Read More...
Sunday, June 9, 2013
Makna Rukun-Rukun Iman

Makna Rukun-Rukun Iman

Makna Rukun Iman

Pilar-pilar atau Rukun-rukun Iman 


Pilar-pilar agama Islam terbagi atas 2 yakni Rukun Iman dan Rukun Islam, dimana Rukun Iman Terbagi atas 6 (enam) sesuai dengan sabdah Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam

"Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu". (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS. Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "hadapkan dia ke sini." Tetapi para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dijadikan sebagai iman. (HR. Bukhari No. 48)

6 Rukun-Rukun Iman antara lain :

1. Beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala

Beriman Kepada Allah subhanahu wata'ala dimaksudkan berarti Allah adalah Tuhan, maha pencipta, pemilik alam semesta, dan pengatur segala urusan (baik di dunia maupun di akhirat), Beriman kepada Allah subhanahu wata'ala , maksudnya: hanya kepada Allah sajalah tuhan yang berhak/pantas untuk di sembah, dan semua sesembahan selain-Nya (Allah subhanahu wata'ala) adalah batil, iman kepada Nama-Nama (Asmaul Husnah) dan Sifat-Sifat-Nya dimaksudkan bahwasanya Allah subhanahu wata'ala , memiliki nama-nama yang mulia serta sifat-sifat yang sempurna dan agung sesuai dengan yang tertera ada dalam Al - Quran dan Sunnah Nabi dan Rasul-Nya.

2. Beriman kepada malaikat Allah

Malaikat adalah hamba Allah subhanahu wata'ala yang dimuliakan, dimana mereka diciptakan oleh Allah subhanahu wata'ala dari Nur (cahaya) guna beribadah kepada-Nya, serta senantiasa tunduk dan patuh serta mentaati setiap perintah-Nya, Allah subhanahu wata'ala telah membebankan kepada mereka berbagai tugas yang diantaranya : Jibril bertugas adalah menyampaikan wahyu, Mikail bertugaas mengurusi urusan hujan serta tumbuh-tumbuhan, Israfil bertugas meniup sangsakala pada hari kiamat, Izrail (malaikat maut/pencabut nyawa), Raqib dan Atit bertugas mencatat amal perbutan manusia (perbuatan baik dan buruk), Malik menjaga pintu neraka, Ridwan sang penjaga pintu surga, dan malaikat-malaikat lainnya yang belum disebutkan dan hanya Allah subhanahu wata'ala yang dapat mengetahuinya.

3. Beriman kepada kitab-kitab Allah

Allah subhanahu wata'ala yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kitab kepada para Rasul-Nya, dimana kitab tersebut mengandung petunjuk dan kebaikan. Kitab-kitab itu antara lain : Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa alaihi salam, Injil diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud alaihi salam, Shuhuf Nabi Ibrahim alaihi salam dan Nabi Musa alaihi salam, Al-Quran diturunkan oleh Allah subhanahu wata'ala, kepada Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wasallam.

4. Beriman kepada para Rasul Allah

Allah subhanahu wata'ala telah mengutus kepada mahluk-Nya para rasul, rasul yang pertama adalah Nabi Nuh alaihi salam dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wasallam, jumlah Nabi sebanyak 124.000 (Seratus dua puluh empar ribu) dan jumlah rasul Allah subhanahu wata'ala ada 312 (tiga ratus dua belas) dan kesemua itu adalah manusia biasa, tidak sedikitpun memiliki sifat ketuhanan karena mereka merupakan hamba-hamba Allah subhanahu wata'ala yang dimuliakan dengan kerasulannya Rasulullah salallahu alaihi wasallam yang diutus untuk seluruh manusia adalah nabi dan rasul penutup sehingga tidak ada nabi setelahnya/sesudahnya.

5. Beriman kepada hari akhirat (Hari Kiamat)

Beriman kepada hari kiamat dikarenakan tidak ada hari lagi setelahnya, hari dimana ketika Allah subhanahu wata'ala membangkitkan seluruh ummat manusia dari liang lahat (kubur) dalam keadaan hidup dan akan kekal ditempat yang penuh kenikmatan (Surga) ataukah ditempat yang penuh akan siksaan yang teramat pedih. Beriman kepada hari kiamat (akhir) meliputi keimanan kepada semua yang akan terjadi setelah hari itu, seperti hari kebangkitan dan saat hisab (penghitungan) serta keimanan terhadap  surga dan neraka.

6. Beriman kepada (taqdir) ketentuan Allah (Qada' dan Qadar)

Rukun-Rukun Iman yang terakhir yakni Iman kepada Takdir (Qada' dan Qadar) Beriman kepada takdir (Qada' dan Qadar) mengandung makna bahwasanya Allah subhanahu wata'ala telah mentakdirkan semua yang ada didunia dan menciptakan seluruh mahluk didunia sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu serta menurut kebijaksanaan-Nya, Sehingga segala sesuatu yang terjadi di atas bumi ini bahkan kepada diri/pribadi kita sendiri sebagai manusia/mahluk Allah subhanahu wata'ala baik ataupun buruknya merupakan kehendak dari Allah subhanahu wata'ala. Adapun keburukan tersebut tidak ditujukan kepada Allah subhanahu wata'ala, melainkan kepada manusia yang merupakan mahkluk ciptaan-Nya, namun apabila jika keburukan tersebut dikaitkan dengan Allah subhanahu wata'ala, maka keburukan tersebut niscaya adalah merupakan suatu bentuk keadilan yang ditujukan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga ataupun tidak dapat dipikirkan oleh pengetahuan manusia pada umumnya

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
Read More...
Pengertian/Defenisi Iman

Pengertian/Defenisi Iman

Pengertian/Defenisi Iman
Tiga Serangkai kata yang antara lain adalah Iman Islam dan Ihsan yang menurut Ibnu Taimiyah bahwa agama terdiri dari tiga serangkai (unsur) yakni islam, iman dan ihsan, Di dalam ketiga unsur ini terkandung makna kejenjangan (makna bertingkat) yaitu dimana seseorang memulai dengan Islam (agama) lalu berkembang dan mengarah kepada Iman (Keimanan), dan berujung di dalam Ihsan (Penyempurnaan keduanya). Pada umumnya orang-orang mendengar kata iman namun tidak mengetahui apa itu iman sebenarnya, untuk lebih lanjutnya silahkan baca artikel tentang Pengertian Iman di bawah ini

Berikut Defenisi Iman Menurut Bahasa dan Istilah

Defenisi Iman

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yaitu : (1) Iman adalah kepercayaan (yg berkenaan dengan agama); keyakinan dan kepercayaan Kepada Allah subhanahu wata'ala, Nabi, Kitab, dan sebagainya, Iman tidak akan bertentangan dengan ilmu, (2) Iman adalah ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin

Menurut Bahasa Arab Iman adalah ( الإيمان ) secara etimologis iman berarti percaya atau meyakini. Perkataan iman ( إيمان ) diambil dari kata kerja yaitu "amana" ( أمن ) "amana yukminu" ( يؤمن ) yang diartikan sebagai "percaya", "membenarkan" atau "yakin/meyakini".

Para imam dan ulama mendefinisikan/memberikan pengertian Iman secara istilah yang bermakna bahwa Iman ini seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib : "Iman itu adalah pengucapan dengan lidah dan kepercayaan serta meyakini dengan benar di dalam hati dan dilakukan dengan perbuatan dengan anggota tubuh." Aisyah radiallahu anha mengucapkan: "Iman kepada Allah subhanahu wata'ala itu mengakui Allah dengan lisan dan membenarkannya dengan hati serta mengerjakan/mengamalkan (keyakinan itu) dengan anggota (rukun-rukun) " Dari Imam al-Ghazali kemudian menguraikan makna iman sebagai berikut "Iman adalah pengakuan dengan lidah (lisan) kemudian membenarkan pengakuan itu dengan hati (keyakinan) serta mengamalkannya dengan rukun-rukunnya (anggota-anggotanya)."

©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
Read More...
 
TOP