Pilar-pilar atau Rukun-rukun Iman
Pilar-pilar agama Islam terbagi atas 2 yakni Rukun Iman dan Rukun Islam, dimana Rukun Iman Terbagi atas 6 (enam) sesuai dengan sabdah Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam
"Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu". (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS. Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "hadapkan dia ke sini." Tetapi para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dijadikan sebagai iman. (HR. Bukhari No. 48)
"Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu". (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS. Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "hadapkan dia ke sini." Tetapi para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dijadikan sebagai iman. (HR. Bukhari No. 48)
6 Rukun-Rukun Iman antara lain :
1. Beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala
Beriman Kepada Allah subhanahu wata'ala dimaksudkan berarti Allah adalah Tuhan, maha pencipta, pemilik alam semesta, dan pengatur segala urusan (baik di dunia maupun di akhirat), Beriman kepada Allah subhanahu wata'ala , maksudnya: hanya kepada Allah sajalah tuhan yang berhak/pantas untuk di sembah, dan semua sesembahan selain-Nya (Allah subhanahu wata'ala) adalah batil, iman kepada Nama-Nama (Asmaul Husnah) dan Sifat-Sifat-Nya dimaksudkan bahwasanya Allah subhanahu wata'ala , memiliki nama-nama yang mulia serta sifat-sifat yang sempurna dan agung sesuai dengan yang tertera ada dalam Al - Quran dan Sunnah Nabi dan Rasul-Nya.
2. Beriman kepada malaikat Allah
Malaikat adalah hamba Allah subhanahu wata'ala yang dimuliakan, dimana mereka diciptakan oleh Allah subhanahu wata'ala dari Nur (cahaya) guna beribadah kepada-Nya, serta senantiasa tunduk dan patuh serta mentaati setiap perintah-Nya, Allah subhanahu wata'ala telah membebankan kepada mereka berbagai tugas yang diantaranya : Jibril bertugas adalah menyampaikan wahyu, Mikail bertugaas mengurusi urusan hujan serta tumbuh-tumbuhan, Israfil bertugas meniup sangsakala pada hari kiamat, Izrail (malaikat maut/pencabut nyawa), Raqib dan Atit bertugas mencatat amal perbutan manusia (perbuatan baik dan buruk), Malik menjaga pintu neraka, Ridwan sang penjaga pintu surga, dan malaikat-malaikat lainnya yang belum disebutkan dan hanya Allah subhanahu wata'ala yang dapat mengetahuinya.
3. Beriman kepada kitab-kitab Allah
Allah subhanahu wata'ala yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kitab kepada para Rasul-Nya, dimana kitab tersebut mengandung petunjuk dan kebaikan. Kitab-kitab itu antara lain : Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa alaihi salam, Injil diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud alaihi salam, Shuhuf Nabi Ibrahim alaihi salam dan Nabi Musa alaihi salam, Al-Quran diturunkan oleh Allah subhanahu wata'ala, kepada Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wasallam.
4. Beriman kepada para Rasul Allah
Allah subhanahu wata'ala telah mengutus kepada mahluk-Nya para rasul, rasul yang pertama adalah Nabi Nuh alaihi salam dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wasallam, jumlah Nabi sebanyak 124.000 (Seratus dua puluh empar ribu) dan jumlah rasul Allah subhanahu wata'ala ada 312 (tiga ratus dua belas) dan kesemua itu adalah manusia biasa, tidak sedikitpun memiliki sifat ketuhanan karena mereka merupakan hamba-hamba Allah subhanahu wata'ala yang dimuliakan dengan kerasulannya Rasulullah salallahu alaihi wasallam yang diutus untuk seluruh manusia adalah nabi dan rasul penutup sehingga tidak ada nabi setelahnya/sesudahnya.
5. Beriman kepada hari akhirat (Hari Kiamat)
Beriman kepada hari kiamat dikarenakan tidak ada hari lagi setelahnya, hari dimana ketika Allah subhanahu wata'ala membangkitkan seluruh ummat manusia dari liang lahat (kubur) dalam keadaan hidup dan akan kekal ditempat yang penuh kenikmatan (Surga) ataukah ditempat yang penuh akan siksaan yang teramat pedih. Beriman kepada hari kiamat (akhir) meliputi keimanan kepada semua yang akan terjadi setelah hari itu, seperti hari kebangkitan dan saat hisab (penghitungan) serta keimanan terhadap surga dan neraka.
6. Beriman kepada (taqdir) ketentuan Allah (Qada' dan Qadar)
Rukun-Rukun Iman yang terakhir yakni Iman kepada Takdir (Qada' dan Qadar) Beriman kepada takdir (Qada' dan Qadar) mengandung makna bahwasanya Allah subhanahu wata'ala telah mentakdirkan semua yang ada didunia dan menciptakan seluruh mahluk didunia sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu serta menurut kebijaksanaan-Nya, Sehingga segala sesuatu yang terjadi di atas bumi ini bahkan kepada diri/pribadi kita sendiri sebagai manusia/mahluk Allah subhanahu wata'ala baik ataupun buruknya merupakan kehendak dari Allah subhanahu wata'ala. Adapun keburukan tersebut tidak ditujukan kepada Allah subhanahu wata'ala, melainkan kepada manusia yang merupakan mahkluk ciptaan-Nya, namun apabila jika keburukan tersebut dikaitkan dengan Allah subhanahu wata'ala, maka keburukan tersebut niscaya adalah merupakan suatu bentuk keadilan yang ditujukan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga ataupun tidak dapat dipikirkan oleh pengetahuan manusia pada umumnya
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
terimakasih gan pencerahannya
ReplyDeletePencerahan datangnya dari Allah SWT, saya cuma menyambung penyampaian tersebut... Syukran telah sudi mampir... :D
ReplyDelete