Rabi'ah pun sering bernyanyi dan bermain seruling di Majelis Ta`lim, Rabi'ah pun berusaha agar tiap nyanyian dan permainan serulingnya akan menambah kecintaannya kepada Allah SWT, (namun cerita tentang bermain seruling dan bernyanyi masih diragukan oleh sebagian ulama karena tidak didukung fakta-fakta sejarah, pada umumnya sumber-sumber yang ada yang di anggap lebih kuat, yakni bahwa Rabi'ah Al Adawiyah setelah merdeka segera pergi ke padang pasir dan hidup sebagai zuhud atau petapa / Wallahu Alam).
Setelah beberapa waktu menyepi, ia berniat hendak menunaikan ibadah haji, maka berangkatlah didalam rombongan menempuh padang pasir, dititipkannya perbekalan dan barang-barangnya di atas punggung keledai miliknya, namun apa yang terjadi, sesampainya di tengah padang pasir nan panas itu keledainya roboh, salah seorang lelaki dari rombongan itu menawarkan jasa "Biarlah kami yang membawa barang-barangmu" ujarnya, Rabi'ah pun menjawab "Tidak, teruskanlah perjalanan kalian, bukan tujuanku untuk menjadi beban kalian".
*) Sumber : Buku | Muhabbah Cinta - Rabi'ah Al-AdawiyahSetelah beberapa waktu menyepi, ia berniat hendak menunaikan ibadah haji, maka berangkatlah didalam rombongan menempuh padang pasir, dititipkannya perbekalan dan barang-barangnya di atas punggung keledai miliknya, namun apa yang terjadi, sesampainya di tengah padang pasir nan panas itu keledainya roboh, salah seorang lelaki dari rombongan itu menawarkan jasa "Biarlah kami yang membawa barang-barangmu" ujarnya, Rabi'ah pun menjawab "Tidak, teruskanlah perjalanan kalian, bukan tujuanku untuk menjadi beban kalian".
Bersambung ke Kisah Rabi'ah Al-Adawiyah | Perintis Cinta Ilahi [8]
©2013 Copyright Ciniki RonkA. ILLank Written By. Desir Syair Rindu
0 komentar :
Post a Comment