Foto : Kak Ilo Ihsyah.web.id |
Siapa diantara warga Maros, Sulawesi Selatan yang tidak kenal dengan PTB, semua tentu mengenalnya, sebuah tempat dalam program pemerintah untuk mensentralisasi kegiatan dan aktivitas malam pemuda, aplikasinya pun telah berjalan lebih dari 4 tahun yang lalu. Salah satu upaya pemerintah ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat, meski adapula yang terkesan acuh tak acuh terhadap pelaksanaan rencana ini.
Dalam perjalanannya selama 4 tahun ini, perubahan demi perubahan dirasakan penduduk kota Maros, bagi beberapa pedagang yang berjualan di Kab. Maros keberadaan PTB sangat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mensentralisasi keberadaan pusat kegiatan pemuda/pemudi di Kab. Maros. Meskipun memiliki keuntungan PTB itu sendiri memiliki kerugian pula, dimana sebuah keuntungan pastilah dibarengi dengan kekurangan (teori Ying dan Yang), beberapa kekurangan yang muncul atau boleh dikata bahwa ini adalah dampak negatif dari keberadaan PTB yakni antara lain :
1. Kurang terorganisirnya komunitas-komunitas pemuda yang mendiami PTB
2. Keamanan dan kenyamanan penghuni PTB kurang diperhatikan
3. PTB sebagai momok kenakalan baru remaja secara terang-terangan
4. Kelupaan kita terhadap budaya orang sulawesi yang mengedepankan sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi
Beberapa kemelut di atas merupakan sekelumit kecil permasalahan yang timbul akibat adanya PTB, program pemerintah yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan justri menambah permasalahan baru. Pemerintah pun seakan enggan melirik kembali tentang keberadaan PTB yang terkadang mengundang protes dari minoritas warga yang bertempat tinggal di sekitar PTB.
Percakapan dengan pemerhati kepemudaan di kabupaten Maros menganggap bahwa kita yang masih merasa orang Maros dan pemuda Maros haruslah selalu berupaya mengubah hal-hal yang berbau negatif demikian, "Jika ingin telinga kalian risih dan tuli pergilah ke PTB Maros, Jika ingin melihat perkelahian pergilah ke PTB Maros" ujar Alimin Assagaf, salah satu tokoh pemuda pemerhati kepemudaan Kabupaten Maros.
Kondisi yang sudah sangat memprihatinkan dan mengiris hati, setiap malam terlebih pada saat malam minggu, terjadi banyak perkelahian, PTB terkesan hanya mengganggu masyarakat, pemerintah seharusnya mempelajari mengevaluasi dan mencari solusi dari keberadaan PTB, agar nantinya keberadaan PTB lebih mendatangkan manfaat dari pada Mudharat.
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. Desir Syair Rindu