Akibat meluapnya sungai Maros dan banjir bandang yang terjadi sejak Sabtu (5/1) siang, sembilan kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Maros, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan nyaris tenggelam. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla dengan menggunakan helikopter pada Minggu, (6/1) telah melakukan pemantauan langsung di sembilan Kabupaten yang diterjang banjir tersebut.
Sementara itu, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Minggu (6/1) sore, lokasi banjir terparah di Kecamatan Turikale, terjadi di Jl Sejahtera, Jl Sanrima, Jl Cendana, Jl Kassi dan Jl Marampesu. Akses jalan raya terputus pun terputus dan rumah terisolasi. Di Kecamatan Lau banjir terparah di desa Mattiro Decceng. Di desa ini ada dua warga tenggelam dan beberapa rumah terisolasi. Di Kecamatan Maros Baru lokasi terparah berada di bantaran Sungai maros, akses jalan putus dan rumah terisolasi. Di Kecamatan Bantimurung, lokasi banjir terparah di Kelurahan Leang leang, Kelurahan Tompo Balang dan Bungaeja.
Sedangkan, di Kecamatan Tompobulu, khususnya di desa Tumbolo terjadi banjir bandang. Kecamatan Simbang, daerah Pangia, Pakere dan Bonto Paddinging terjadi banjir dan longsor. Di Kecamatan Camba sebanyak empat desa dan Kelurahan diterjang banjir bandang. Di Kecamatan Bontoa desa Pajukukang juga banjir. Sedangkan di Kecamatan Moncongloe, khususnya di desa Moncongloe Lappara juga banjir.
*)Sumber : Koran facebook
Jembatan Maros (5/1) Jam 14.14 WITA Beberapa Jam Sebelum Banjir Bandang Terjadi Foto oleh : A. Muhammad Islamuddin |
Menurut Laporan Terakhir (7/1) Kondisi saat ini sudah bagus daripada hari sebelumnya, menurut pemantauan tim investigasi yang disebar oleh penulis, jalan Bone Ke Maros . Maros ke Bone yang lewat Camba, allekappang masih Rawan Longsor Belum aman untuk di lewati, isu beredar yang mengatakan bahwa Jembatan penghubung antara Maros dan Bone (Kac. Mallawa) ambruk pagi ini di klarifikasi oleh salah seorang teman, bahwa Jembatan tersebut tidak ambruk, adapun jembatan yang ambruk bukanlah Jembatan utama (Jalur Padat/Jalur utama) penghubung Kab. Bone dan Kab. Maros, melainkan jembatan lain. informasi di daerah Mario, Jembatan penghubung antar desa ini runtuh.
Depan Kantor Bupati (6/1) Jam 07.00 WITA Foto oleh : A. Muhammad Islamuddin |
Urungkan niat Anda menuju Kabupaten Maros. Sebab arus lalu lintas di daerah ini lumpuh total akibat banjir bandang yang terjadi sejak kemarin, Sabtu (5/1/2013). Pantauan TRIBUN-TIMUR.COM, Minggu (6/1/2013), arus lalu lintas di jalan poros Makassar-Maros mengalami stagnasi. Banyaknya kendaraan roda empat yang mogok karena mesin mobil kemasukan air serta tinggi air yang mencapai pinggang orang dewasa menjadi penyebab utama kelumpuhan tersebut.
Entah sumber pertama dari mana. Sebuah pesan berantai (broadcast) BlackBerry Messenger (BBM) diduga menyesatkan beredar luas di Makassar, Sabtu (5/1/2013). Pesan tersebut berisi informasi soal luapan air di Bendungan Bili Bili, Kabupaten Gowa. Beredar saat banjir melanda sebagian wilayah Sulsel.
“Mohon do'a.y O:) Jembatan bili-bili skrg sudah mulai menguap dan sudah lewat dri 30cm dr air yg biasa d tampung , skrg warga sudah mulai berdo'a bersama agar kira nya hujan di hentikan dan tdk trjadi hal2 yg tdk d inginkan...
Tlg d bantu BC bagi warga Makassar O:) O:) O:)
Khusus nya sul-sel !” demikian isi pesan tanpa disunting.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel selaku otoritas atas bendungan ini memberi penjelasan. Apa penjelasannya?
“Memang, air di bendungan diluapkan ke sungai setiap musim hujan. Kalau tidak meluap ke mana-mana dan itu lebih bahaya. Nanti, air dari musim hujan ini dipakai saat musim kemarau,” kata Kepala Dinas PSDA Sulsel, Soeprapto Budisantoso sata dikonfirmasi, malam ini.
“Kelebihan air disalurkan melalui pintu penyaluran pembuangan dan memang dibuang lewat situ. Debit air di bendungan saat ini masih normal, saya lupa angkanya. Pesan seperti itu tak usah dipedulikan, bikin susah warga,” ujarnya.
“Tinggi pintu pembuangan empat meter dan baru meluap 30 centimeter. Angka itu masih normal. Sudah tidak normal atau bahaya kalau meluap dua meter. Sirine akan berbunyi dan dalam kondisi bahaya. Mohon warga agar tetap tenang,” kata Soeprapto mengimbau.(*)
*)Sumber : makassar.tribunnews.com
Laporan terkait smentara Kabupaten Maros Jalur Pangkep Makassar sudah cukup aman untuk dilewati, sedangkan kesimpangsiuran berita jalur Bone-Maros masih blum dpat dipastikan, smentara masih menunggu berita dari tim investigasi terkait [pen]
0 komentar :
Post a Comment