Cherry Blossom (Sakura) |
Namaku Irni, umurku genap 27 tahun, tinggal di sebuah gubuk kecil .warisan dari seorang bertubuh kekar dengan semangat kerja menghidupi keluarga yang tak kalah dengan perjuang bangsa semasa penjajahan,
Dua orang kakakku yang sudah berkeluarga namanya Rahma sosok tertua dan jadi panutanku, kemudian di susul Syifa dan diriku yang paling bungsu, merekalah sosok yang sabar dengan karakter yang saling melengkapi, kakakku datang saat menjelang libur, saat-saat yang indah untuk dikenang dan sangat kunanti di saat hari menjelang libur, memasak bersama ibu dan kakakku itulah moment yang sangat indah buatku, senda gurau hingga ejek-ejekan antara aku dan kakakku serupa saja bumbu-bumbu kebahagiaan mengalir dan ku yakin tak semua orang bisa merasakannya, kenang....
Namun kini, tepat sudah empat bulan aku di negeri orang, masyarakat di dunia mengenalnya dengan sebutan negeri sakura (Jepang) negeri yang di tumbuhi pohon dengan warna daun merah muda dan bermekaran di musim semi. Negeri sakura ini negeri yang terkena empat musim yakni semi, panas, gugur dan salju. Pertama datang bulan Agustus masih musim panas, datang kedua kalinya sudah memasuki musim gugur, suhu kurang lebih 10 sampai 16 derajat Celcius dan sekarang masuk di musim dingin yang suhunya sampai minus, maklum saja kondisi tubuh seorang wanita yang hidup di negara tropis dan terbiasa dengan sinar matahari sekarang harus menghadapi ekstrimnya suhu di musim dingin.
Beberapa hari ini sepertinya saya sedang mengalami yang namanya Winter Blues, semacam depresi ringan karena musim dingin, tingkat adaptasiku sebagai wanitapun berjuang saat ini, seketika waktu itu ingatanku kembali berputar dan kembali merindukan matahari dan makanan kampung halaman, pikiran saya selalu tertuju ke dua hal, pantai dan pisang. Lebih tepatnya pisang ijo, salah satu makanan favoritku yang selalu kurindu dan kudambakan, penuturan teman-teman sepermainanku, jika aku melihat pisang seperti melihat sosok cowok cakep tinggi dan ideal, hahaha. Saat ini saya benar-benar merindukan pantai dengan sinar matahari yang menghangatkan dan ingin sekali merasakan segarnya pisang ijo. Terakhir kali saya menikmati pisang ijo waktu mudik ke Kendari tahun kemarin. Bersama anak-anak Kaskus Regional.
Beberapa hari ini sepertinya saya sedang mengalami yang namanya Winter Blues, semacam depresi ringan karena musim dingin, tingkat adaptasiku sebagai wanitapun berjuang saat ini, seketika waktu itu ingatanku kembali berputar dan kembali merindukan matahari dan makanan kampung halaman, pikiran saya selalu tertuju ke dua hal, pantai dan pisang. Lebih tepatnya pisang ijo, salah satu makanan favoritku yang selalu kurindu dan kudambakan, penuturan teman-teman sepermainanku, jika aku melihat pisang seperti melihat sosok cowok cakep tinggi dan ideal, hahaha. Saat ini saya benar-benar merindukan pantai dengan sinar matahari yang menghangatkan dan ingin sekali merasakan segarnya pisang ijo. Terakhir kali saya menikmati pisang ijo waktu mudik ke Kendari tahun kemarin. Bersama anak-anak Kaskus Regional.
Perjalanan ke negeri Sakura sangat mengesankan meski tujuanku berdiam di negeri ini bukanlah karena faktor keinginan namun sebuah tuntutan menyerap ilmu, terkadang rasa kangen akan kampung halaman tetap terasa bagai menelan air laut, seketika sepi itu datang dan kuingat lagi kenangan-kenangan itu rindupun tetap saja berdiam diri di sela kekosongan. Disini ku tinggal di sebuah apartemen kecil yang ku sewa pertahun bisa dipanjar, aku tinggal bersama teman sekamar yang bernama "Suci..", nama lengkapnya Suciani Resky Alfatunniza badannya kecil sperti diriku namun dia tergolong anak yang gemar membaca buku, sama sperti diriku meski tak serajin dia. Dia adalah anak paling bungsu dari empat bersaudara anaknya mendapat didikan Agama yang sangat baik, kadang aku iri padanya, dia memakai Jilbab yang sederhana namun terkesan elegan dan sedap dipandang, fashion adalah hal yang tetap up to date bagi dia, namun tak semua fashion tentunya sesuai dengan ajaran Islam, inspirasi berjilbab yang baikpun kupetik darinya. Aku mulai bisa membedakan yang mana penutup kepala dan yang mana jilbab, aku tinggal bersamanya sudah dua bulan namun dia sperti orang yg sudah kukenal bertahun-tahun, dia anaknya periang dan suka bercanda mengajariku lewat sharing, dan tentu saja sebuah catatan kecil menerang bahwa dia masih single.
Bersambung Sakura dan Kenanganku | Hal. 2
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank
0 komentar :
Post a Comment