Sejarah Nama Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar termasuk pelopor kaum muslim pertama, As-Sabiqunal awwalun (julukan orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam) , ia adalah sosok yang orang yang mempercayai Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam disaat banyak orang yang menganggapnya gila, sosok Abu Bakar termasuk orang yang siap mengorbankan nyawanya, disaat banyak orang hendak membunuh Rasulullah. Nama awal Abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah, dengan nama lengkap Abdullah ibn 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi. Nama Abu Quhafah adalah nama lain dari Utsman bin Amir (Ayah dari Abu Bakar Ash-Shiddiq) (Sumber : id.wikipedia.org)
Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar dipanggil dengan sebutan Abdul Ka'bah, terdapat sejarah menarik tentang penamaan beliau waktu itu, Salma Ummul Khair, ibunda Abu Bakar sebelumnya beberapa kali melahirkan anak lelaki, namun setiap kali melahirkan anak lelaki setiap kali pula mereka meninggal, sampai akhirnya kemudian dia bernadzar akan memberikan anak laki-lakinya yang hidup untuk mengabdi pada Ka`bah, dan lahirlah Abu Bakar. Setelah Abu Bakar lahir dan besar ia diberi nama lain "Atiq", nama ini diambil dari nama lain Ka`bah, Baitul Atiq yang berarti rumah purba.
Setelah masuk Islam, Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam memanggil beliau dengan sebutan Abdullah, nama Abu Bakar sendiri konon berasal dari predikat pelopor dalam Islam, Bakar berarti dini atau awal. Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam bukan tanpa alasan memilih Abu Bakar menjadi orang kedua setelah dirinya, suatu hari Rasulullah pernah mengabarkan tentang keutamaan sahabat sekaligus mertua beliau ini
"Telah bercerita kepadaku Hisyam bin 'Ammar telah bercerita kepada kami Shadaqah bin Khalid telah bercerita kepada kami Zaid bin Waqid dari Busr bin 'Ubaidullah dari 'Aidzullah Abu Idris dari Abu ad-arda' radliallahu 'anhu berkata; "Aku duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Abu Bakr datang sambil memegang tepi baju beliau shallallahu 'alaihi wasallam hingga merapat pada lutut beliau. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah teman kalian telah marah?". Maka Abu Bakr memberi salam lalu berkata; "Aku punya masalah dengan Ibnu Al Khaththab lalu aku terlanjur marah kepadanya namun kemudian aku menyesal, aku pun datang menemuinya untuk meminta maaf namun dia enggan memafkan aku. Maka itu aku datang kepada baginda". Maka beliau bersabda: "Allah akan mengampunimu, wahai Abu Bakr". Beliau mengucapkan kalimat ini tiga kali. Kemudian 'Umar menyesal lalu mendatangi kediaman Abu Bakr dan bertanya; "Apakah ada Abu Bakr?". Orang-orang menjawab; "Tidak ada". Kemudian 'Umar menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang kedatangannya ini membuat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam nampak marah namun ketegangan itu berhenti karena kedatangan Abu bakr yang langsung duduk bersimpuh pada lutut beliau seraya berkata; "Wahai Rasulullah, aku sudah berbuat aniaya dua kali". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengutus aku kepada kalian namun kalian mengatakan; "Kamu pendusta" sedangkan Abu Bakr berkata; "Dia orang yang jujur' dan dia berjuang mengorbankan dirinya dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan kepadaku sahabatku?"-Beliau ulang dua kali--. Maka sejak saat itu Abu Bakr tidak disakiti lagi." (HR. Bukhari : 3388)
Perihal ini pula mengapa ia dilantik dengan gelar Ash-Shiddiq di belakang namanya, Abu Bakar memang selalu membenarkan Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam tanpa sedikit pun keraguan.
Bersambung ke Khulafaur Rasyidin | Abu Bakar Ash-Shiddiq Hal. 2
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
0 komentar :
Post a Comment