Gema itu masih berkumandang, selama masih mengalir Islam dan jihad dalam darahmu, maka bentangkanlah sayapnya sampai terkepak luas membawa damai dan menebar senyum kebaikan. Aktifitas yang sangat mengesankan, tak sedikit dana yang terkumpul serta sumbangsih dari para donatur Jilbab di V-Day ini, merekalah kaum yang berjihad dijalan-Mu ya Allah, berkahilah jalan mereka menuju kemenangan.
Gema yang terdengar di Pontianak, sesuai dengan penuturan Dewi, juru bicara aktivis mahasiswa itu mengatakan, aksi pembagian jilbab tersebut sekaligus mengajak muslimah di Kalimantan Barat untuk menutup aurat dengan menggunakan jilbab. "Pada dasarnya, di dalam ajaran Islam tidak ada peringatan V-Day," katanya, seusai kegiatan pembagian jilbab di Bundaran Tugu Digulis, Jalan A Yani, Pontianak, [14/2/13]
Gerakan seruan menutup aurat ini, kata Nada, dilakukan serentak oleh jaringan muslimah di Indonesia."Ada sekitar 700 helai jilbab yang berhasil kami himpun dari berbagai donatur," kata dia. Tak hanya itu, selama dua minggu sebelum aksi ini mereka berhasil mengumpulkan uang tunai sebanyakRp 2 juta lebih, yang nantinya akan dibelikan sejumlah jilbab.
Pembagian jilbab ini, katanya, tak hanya memanfaatkan momen V-Day, tetapi juga ajakan bagi umat Islam lain untuk menggunakan jilbab secara syar'i. Defi Falhum,22 tahun, salah satu masyarakat yang mendapatkan pembagian jilbab memberikan apresiasi positif terhadap gerakan tersebut. "Sepanjang tak memaksa dan tidak mendiskreditkan yang tidak menggunakan jilbab, aksi ini bagus," katanya.
Gema itu pun terdengar di Serambi Mekkah (NAD), Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, mengatakan kepada Tempo, [14/2/13] sosialisasi larangan merayakan V-Day telah dilakukan sebelumnya. "Kami gunakan media dan mimbar Jumat untuk sosialisasi larangan," ujarnya. Dia mengatakan, V-Day tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Aceh adalah daerah yang menerapkan syariat Islam. [MPU] kata Faisal, juga telah mengeluarkan fatwa haram bagi umat Islam untuk merayakan hari kasih sayang itu.
Gema dari Bandung pun menembus cakrawala, Puluhan pegiat dakwah kampus mengkampanyekan Hari Menutup Aurat Internasional pada 14 Februari 2013 bersamaan dengan momen Hari Kasih Sayang atau V-Day. Menurut Agus, ide mencetuskan tanggal 14 Februari sebagai Hari Menutup Aurat sengaja untuk menandingi perayaan Hari Kasih Sayang. "Seluruh dunia sedang merayakan V-day, yang kenyataannya menurut kami lebih banyak mendatangkan kemudaratan," katanya diungkapkan juga kekhawatiran saat V-Day dirayakan oleh remaja. "Ketika hari V-day, ada 'seperti kasih sayang' padahal mereka belum menikah. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,"
Gema yang terdengar di Pontianak, sesuai dengan penuturan Dewi, juru bicara aktivis mahasiswa itu mengatakan, aksi pembagian jilbab tersebut sekaligus mengajak muslimah di Kalimantan Barat untuk menutup aurat dengan menggunakan jilbab. "Pada dasarnya, di dalam ajaran Islam tidak ada peringatan V-Day," katanya, seusai kegiatan pembagian jilbab di Bundaran Tugu Digulis, Jalan A Yani, Pontianak, [14/2/13]
Gerakan seruan menutup aurat ini, kata Nada, dilakukan serentak oleh jaringan muslimah di Indonesia."Ada sekitar 700 helai jilbab yang berhasil kami himpun dari berbagai donatur," kata dia. Tak hanya itu, selama dua minggu sebelum aksi ini mereka berhasil mengumpulkan uang tunai sebanyakRp 2 juta lebih, yang nantinya akan dibelikan sejumlah jilbab.
Gema dari bandung |
Gema itu pun terdengar di Serambi Mekkah (NAD), Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, mengatakan kepada Tempo, [14/2/13] sosialisasi larangan merayakan V-Day telah dilakukan sebelumnya. "Kami gunakan media dan mimbar Jumat untuk sosialisasi larangan," ujarnya. Dia mengatakan, V-Day tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Aceh adalah daerah yang menerapkan syariat Islam. [MPU] kata Faisal, juga telah mengeluarkan fatwa haram bagi umat Islam untuk merayakan hari kasih sayang itu.
Gema dari Bandung pun menembus cakrawala, Puluhan pegiat dakwah kampus mengkampanyekan Hari Menutup Aurat Internasional pada 14 Februari 2013 bersamaan dengan momen Hari Kasih Sayang atau V-Day. Menurut Agus, ide mencetuskan tanggal 14 Februari sebagai Hari Menutup Aurat sengaja untuk menandingi perayaan Hari Kasih Sayang. "Seluruh dunia sedang merayakan V-day, yang kenyataannya menurut kami lebih banyak mendatangkan kemudaratan," katanya diungkapkan juga kekhawatiran saat V-Day dirayakan oleh remaja. "Ketika hari V-day, ada 'seperti kasih sayang' padahal mereka belum menikah. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,"
Gema lainpun yang terdeteksi datang dari kalangan anak SD Islam di Indonesia, semakin banyak penolakan akan mengurangi dampak buruk dari perayaan V-day, sudah sepatutnya kita dukung dan diberi aplause, jika mereka bisa kenapa kita tidak, "Say No to V-Day"
*)Sumber : suaramerdeka.com, tempo.co
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank
(h) KEREN (k)
ReplyDelete:)) :))suatu apresiasi yg sangat patut untuk di dukung, kapan ya ada berita demikian di sulawesi ;( ;(
Delete