Setelah beberapa kali menarik napas panjang, Abu Bakar berkata "Barangsiapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Tetapi jika kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak pernah meninggal" sejenak Abu Bakar berhenti kemudian melanjutkan lagi, dan melantunkan satu ayat :
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"(QS. Ali Imran 3:144)
Semua orang pun terpekur menundukkan kepala sedalam-dalamnya, andai pun bisa sepertinya mereka hendak membenamkan wajahnya pada padang pasir yang membentang, ayat yang dibacakan Abu Bakar telah menyadarkan mereka, seakan ayat ini tidak pernah turun sebelum dibacakan Abu Bakar kembali. Umar bin Khattab pun terjatuh, kedua kakinya seakan tidak mampu menyangga beban berat badannya, lututnya tertekuk, tangannya menggapai pasir. Dikemudian umar berkata lagi tentang hari ini, "Demi Allah, setelah mendengar Abu Bakar membaca ayat tersebut aku seperti linglung, hingga tak kuasa mengangkat berat badan ku dengan kedua kaki, hingga tertunduk ke tanah saat mendengarkannya, kini aku sudah tahu bahwa Rasulullah benar-benar sudah meninggal dunia.
Demikianlah sosok Abu Bakar Ash Shiddiq, saat banyak orang lemah, ia berusaha tegar, bagai Oase bagi musafir di tengah sahara, bagaikan embun mendinginkan saat dada dan kepala sedang terbakar, Abu Bakar hadir menjadi telaga kebijakan.
Demikianlah sepenggal kisah Abu Bakar Ash Shiddiq dan Saat Terakhir Rasulullah, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua, kebenaran datangnya dari Allah subhanahu wataala, dan kekhilafan datangnya dari kami penulis.
Demikianlah sepenggal kisah Abu Bakar Ash Shiddiq dan Saat Terakhir Rasulullah, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua, kebenaran datangnya dari Allah subhanahu wataala, dan kekhilafan datangnya dari kami penulis.
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank
0 komentar :
Post a Comment