Kisah ini disadur dari buku inspiratif "Setengah Isi Setengah Kosong", diramu sedemikian sehingga bisa menjadi sebuah peristiwa yang bisa menjadi pelajaran buat kita para orang tua. Sambungan dari halaman 2
Hingga pada suatu malam, panas Ita pun tak kunjung reda bahkan semakin menjadi, Ita sering mengigau meminta maaf kepada orang tuanya "Ibu, ayah... Ita janji ga akan nakal lagi, maafkan Ita ayah, ibu!" Ita pun dilarikan ke rumah sakit malam itu juga, dengan perasaan cemas dan raut wajah yang was-was Ita pun masuk ke ruangan diagnosa dan ditangani langsung oleh dokter.
Tak berselang beberapa lama, dari hasil diagnosis dokter disimpulkan bahwa demam Ita dikarenakan infeksi kuman pada tangannya, tangan Ita di diagnosis sudah membusuk dan perlu dirawat secara seksama. Berjalan beberapa lama mungkin sekitar seminggu sudah Ita di opname, dokter pun memanggil ayah dan ibu Ita, sang dokter pun berkata "Tak ada pilihan lain....."
Dokter pun mengusulkan agar kedua tangan Ita di Amputasi karena infeksi yang terjadi sudah terlalu parah "Ini sudah bernanah dan membusuk, untuk menyelamatkan Ita, maka tangannya harus di amputasi" Ujar sang dokter. Bagai tersambar petir, berita ini mengagetkan kedua orang tuanya, air matanya meleleh ditepian matanya, tangan sang ayah seketika bergetar ketika hendak menandatangani surat persetujuan amputasi tangan Ita.
Dokter pun mengusulkan agar kedua tangan Ita di Amputasi karena infeksi yang terjadi sudah terlalu parah "Ini sudah bernanah dan membusuk, untuk menyelamatkan Ita, maka tangannya harus di amputasi" Ujar sang dokter. Bagai tersambar petir, berita ini mengagetkan kedua orang tuanya, air matanya meleleh ditepian matanya, tangan sang ayah seketika bergetar ketika hendak menandatangani surat persetujuan amputasi tangan Ita.
Bersambung ke Hukuman | Kisah Inspiratif untuk orang tua | Hal. 4
©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. Desir Syair Rindu
0 komentar :
Post a Comment